-
Pernyataan umum: Bagian ini berisi pengenalan topik atau fenomena yang akan dijelaskan. Di sini, penulis memberikan gambaran umum mengenai hal yang akan dibahas.
-
Deretan penjelasan: Bagian ini menguraikan secara rinci dan logis tentang fenomena atau topik yang dijelaskan, termasuk penyebab, proses, atau faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya hal tersebut.
-
Interpretasi: Pada bagian ini, penulis memberikan kesimpulan atau penjelasan lebih lanjut mengenai fenomena tersebut, atau dampak yang mungkin timbul dari kejadian atau proses yang telah dijelaskan sebelumnya.
Struktur ini membantu pembaca memahami informasi secara sistematis dan jelas.
3.jenis² teks eksplanasi
:Teks eksplanasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
-
Teks Eksplanasi Proses
Jenis ini menjelaskan suatu kejadian atau fenomena yang terjadi dalam urutan atau langkah-langkah tertentu. Penjelasannya lebih fokus pada bagaimana suatu peristiwa terjadi, seperti proses terjadinya hujan, proses fotosintesis pada tanaman, atau siklus air. -
Teks Eksplanasi Sebab-Akibat
Jenis ini berfokus pada hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau fenomena. Teks ini menjelaskan mengapa suatu peristiwa atau keadaan bisa terjadi, serta dampak atau akibat yang timbul dari peristiwa tersebut. Contoh: penjelasan mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan.
Kedua jenis teks ini sama-sama bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena, namun dengan pendekatan yang berbeda.
4.ciri² teks eksplanasi
:Ciri-ciri teks eksplanasi antara lain:
-
Tujuan untuk menjelaskan: Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan atau menguraikan suatu fenomena atau kejadian, baik itu proses, sebab-akibat, atau langkah-langkah terjadinya sesuatu.
-
Struktur yang jelas: Teks ini memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi atau kesimpulan.
-
Menggunakan bahasa yang objektif dan informatif: Teks eksplanasi ditulis dengan bahasa yang lugas, jelas, dan berbasis fakta, tanpa adanya opini subjektif.
-
Menggunakan kata kerja material: Dalam teks eksplanasi, sering ditemukan kata kerja material yang menunjukkan tindakan atau proses, seperti "terjadi", "menghasilkan", "berproses", dan lainnya.
-
Membahas fenomena yang bersifat ilmiah atau alami: Biasanya, teks eksplanasi membahas topik-topik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, fenomena alam, atau kejadian yang dapat dijelaskan dengan logika dan fakta.
-
Menggunakan konjungsi kausalitas: Teks eksplanasi sering menggunakan kata penghubung seperti "karena", "sehingga", "akibatnya", yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara fenomena yang dibahas.
Ciri-ciri ini membuat teks eksplanasi berbeda dari teks jenis lain yang mungkin lebih bersifat naratif atau persuasif.
5.tujuan teks eksplanasi
:Tujuan utama teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan atau menguraikan suatu fenomena, kejadian, atau proses secara rinci dan logis agar pembaca atau pendengar dapat memahaminya dengan lebih baik. Teks ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai "bagaimana" atau "mengapa" suatu peristiwa atau fenomena terjadi, melalui penjelasan yang berbasis pada fakta dan informasi yang sistematis.
6.aspek kebahasaan
:Aspek kebahasaan dalam teks eksplanasi mencakup beberapa unsur berikut:
-
Kata kerja material: Digunakan untuk menggambarkan tindakan atau proses, seperti "terjadi," "mengalami," "berproses," "membentuk," dan "menyebabkan."
-
Kata penghubung (konjungsi): Digunakan untuk menghubungkan antar bagian penjelasan, misalnya "karena," "sehingga," "maka," "oleh karena itu," dan "dengan demikian." Konjungsi ini membantu menjelaskan hubungan sebab-akibat atau urutan dalam proses.
-
Keterangan waktu dan tempat: Biasanya digunakan untuk memberikan konteks mengenai kapan atau di mana suatu fenomena atau kejadian terjadi, seperti "pada awal," "sekarang," "setelah itu," dan "di suatu tempat."
-
Kalimat pasif: Sering digunakan untuk fokus pada kejadian atau proses, bukan pada pelaku tindakan. Contoh: "Air menguap menjadi uap," "Hujan turun setelah proses penguapan."
-
Penggunaan istilah ilmiah: Teks eksplanasi sering mengandung istilah teknis atau ilmiah yang berkaitan dengan topik yang dijelaskan, seperti "fotosintesis," "siklus air," atau "reaksi kimia."
-
Kalimat deklaratif: Kalimat dalam teks eksplanasi umumnya bersifat informatif dan langsung memberi penjelasan tanpa bersifat bertanya atau memberi perintah.
Aspek kebahasaan ini mendukung tujuan teks eksplanasi untuk memberikan penjelasan yang jelas, objektif, dan terstruktur dengan baik.
7.contoh teks eksplanasi
:Berikut adalah contoh teks eksplanasi mengenai proses terjadinya hujan:
Pernyataan Umum
Hujan adalah salah satu fenomena alam yang sering terjadi. Proses terjadinya hujan melibatkan beberapa tahapan yang saling berkaitan.
Deretan Penjelasan
Proses hujan dimulai dengan penguapan air dari permukaan laut, sungai, dan danau. Air yang menguap ini berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air akan mengalami pendinginan dan mengembun membentuk awan. Awan yang terbentuk terdiri dari butiran air kecil yang sangat banyak.
Seiring waktu, butiran air dalam awan akan saling bergabung dan membesar. Jika ukuran butiran air tersebut cukup besar dan tidak dapat tertahan oleh udara, maka butiran air tersebut akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.
Interpretasi
Hujan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selain memberikan air untuk tanaman dan hewan, hujan juga berperan dalam mengisi kembali sumber air tanah dan mengatur suhu bumi.
Contoh di atas menunjukkan bagaimana fenomena alam hujan dijelaskan melalui proses-proses yang logis dan sistematis, serta menghubungkan hubungan sebab-akibat antara peristiwa yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar